
KabarUang.com, Makassar- Dinas Perdagangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat terjadinya penurunan drastis volume ekspor rempah-rempah di Sulsel.
Penurunan itu pada periode Januari-Juli 2021, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Adapun beberapa kebijakan dalam negeri dan luar negeri yang mempengaruhi turunnya volume ekspor rempah.
Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan rempah-rempah Sulsel mengalami penurunan ekspor dari segi pengiriman hingga nilai jual.
“Dari aspek container juga menjadi permasalahan, sebab eksportir harus mengeluarkan lebih banyak budget,”ujarnya.
Ashari Fakhsirie menambahkan banyak container hanya mengirim barang namun tidak lagi memiliki muatan jika kembali dari negara yang ditentukan dan tentu itu dianggap merugikan.
Tercatat nilai ekspor rempah-rempah pada 2020 yaitu US$ 16.615.100 sementara pada 2021 berada di angka US$ 5.140.036.
Nilai ini menunjukkan penurunan drastis ekspor rempah-rempah mencapai 69,06 persen.
Hal ini sudah disampaikan dan dikoordinasikan dangan Bank Indonesia dan pihak terkait masalah susahnya pengiriman atau ekspor komiditi rempah.
“Kita telah diskusikan dangan Bank Indonesia pada pertemuan di Hotel Sheraton, Kemudian pihak Garuda, Beacukai dan Sahbandar,”tegasnya.
Komiditi rempah Sulsel yakni Buah Pala, Biji Kencur, Cabe Merah, Daun Salam, Cengkeh, Gambir, Jahe merah, Merica dan Lainnya.