
KabarUang.com, Jeneponto- Ratusan tenaga honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Jeneponto terancam dirumahkan.
Isu pengurangan tenaga honorer ini dibenarkan oleh Kasubbag Umum Kepagaiwan RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto, Fitriani.
Fitriani mengatakan pihak RSUD masih sementara melakukan perundingan rencana pengurangan staf honorer.
Pengurangan tenaga honorer dikarenakan banyaknya staf di RSUD Jeneponto, ada sekitar 800 honorer.
“Kalau RSUD tipe C itu sudah kelebihan tenaga,”ujar Fitriani, Rabu (13/10/2021).
Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar mengaku berat hati untuk memecat ratusan tenaga honorer yang selama ini mengabdi di RSUD Jeneponto.
Iksan Iskandar menegaskan, pemangkasan tenaga honores RSUD Jeneponto bukan inisiatif pribadi namun perintah pemerintah pusat.
Rencana pengurangan tenaga honorer sudah terlihat dari dibukanya seleksi PPPK yang baru-baru ini digelar.
“Sudah ada perintah dari pusat untuk menghindari penerimaan honorer, karena pemerintah pusat berharap semakin hari, semakin tidak ada honor dan dijadikan PNS atau PPPK,”kata Bupati Jeneponto.
Sementara itu, wacana ini mendapat penolakan dari DPRD Jeneponto, tak setuju dengan kebijakan yang dinilai kontroversial.
Ketua Komisi IV DPRD Jeneponto, Kaharuddin Gau mengaku tidak setuju dengan pengurangan tenaga honorer RSUD Jeneponto.
Apabila terjadi pengurangan, maka pemerintah harus memikirkan dikemanakan para honorer yang diberhentikan.
“Cuma Kembali pada satu hal, harus dipikirkan setelah anak-anak dipangkas mau di kemanakan,”kata Kaharuddin Gau.
Ia juga meminta pihak RSUD Jeneponto agar mengelolah anggaran secara maksimal.